Bisa menembus skuad utama SMA Jubilee Jakarta di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 North Jakarta jelas bukan hal sepele.
Persaingan di tim langganan final ini begitu ketat. Chimaobi Nzekwue adalah bukti ketatnya seleksi tim putra Jubilee.
Musim lalu, Chima -sapaan akrabnya- memang sempat membela Jubilee. Namun, hanya sampai di panggung 3X3. Di musim keduanya, Chima akhirnya mendapat kesempatan untuk masuk ke skuad utama.
Jubilee memang dikenal gudangnya pemain basket bertalenta. Menurut Chima, ada sekitar 50-60 siswa di sekolahnya yang bisa bermain basket dengan baik.
Persaingannya pun ketat, bukan hanya soal skill, tapi juga pengambilan keputusan saat di lapangan, kecerdasan membaca permainan, hingga bagaimana seorang pemain bisa memberikan nilai tambah untuk tim. Itulah beberapa faktor yang diperhitungkan untuk bisa masuk ke skuad Jubilee.
“Tahun lalu aku belum masuk roster utama, kayak-nya memang aku belum siap aja sih. Tapi Coach Mike (Hoei Maechel) sering ajak aku latihan bareng senior-senior. Kadang sehari bisa latihan sampai dua kali. Dari situ mungkin aku mulai berkembang,” cerita Chima.
Perjalanan basket Chima dimulai sejak 2023, saat ia masih duduk di bangku SMP. Awalnya Chima pemain futsal, sampai seorang teman memberinya saran untuk mencoba basket, karena posturnya yang tinggi.
Baca Juga: Coach Tika dan Filosofi di Balik Tiket Fantastic Four Bina Bangsa School PIK!
Sejak itu, ia jatuh cinta dengan olahraga basket. Bahkan satu bulan pasca fase “coba-coba”, Chima langsung memutuskan untuk bergabung ke salah satu klub basket yang ada di Jakarta Timur.
Dukungan keluarganya pun luar biasa. Sang ayah pernah rela mengantar Chima pulang-pergi dari Bekasi ke BSD selama hampir seminggu penuh demi sebuah event basket.
Padahal, jarak Bekasi ke BSD sekitar 50 kilometer. Jika lalulintas normal akan memakan waktu 1-2 jam. Bisa lebih lama lagi kalau macet melanda.
Chima juga tidak memungkiri bahwa penampilan “kulit hitam” yang khas dalam dirinya, justru jadi sumber rasa percaya diri di lapangan. Ia melihat hal tersebut sebagai keunikan dan motivasi untuk tampil maksimal.
“Menurut aku, kalau di basket, orang ‘berkulit hitam” tuh lebih disorot. Dari situ, aku malah termotivasi buat membuktikan, kalau aku bisa jadi yang terbaik. Jadi aku melihat hal itu ke arah positif sih,” ucap Chima.
Chimaobi (barisan atas, keenam dari kanan) bersama SMA Jubilee Jakarta melaju ke Fantastic Four DBL North Jakarta 2025
Kini, setelah resmi menjadi bagian dari tim utama, Chima memasang target tinggi. Ia ingin membantu Jubilee mempertahankan tradisi untuk tampil di Indonesia Arena, bahkan kembali meraih gelar juara.
“Siapa yang gak mau main di Indonesia Arena ya kan? Tahun lalu aku cuma bisa nonton dari tribun. Tahun ini mau main sebaik mungkin, biar bisa sampai final, main di Indonesia Arena, dan bikin ayah bangga,” tegasnya.
Kini, perjalanan Jubilee sudah sampai di babak Fantastic Four DBL North Jakarta 2025. Artinya, semakin dekat laju mereka ke babak Championship Series dan partai final.
Baca Juga: Carlen Shaquille, Rookie Jubilee yang Bidik Prestasi Lebih dari Sang Ayah
Bukan hanya final DBL Jakarta, Chima juga ingin bisa menembus First Team & Second Team yang kemudian berjuang di panggung DBL Camp. Untuk mendapat kesempatan terbang ke Amerika Serikat bersama skuad DBL Indonesia All-Star.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa