Capaian tim putri SMAN 1 Purworejo pada Honda DBL Central Java Series 2019 terbilang cukup menjanjikan. Selangkah lagi mereka akan tampil pada championship series. Sayang, mereka harus terhenti di fase fantastic four karena menelan kekalahan dari SMAN 2 Kebumen.
Kepintaran coach Andi Firmansyah dan kerja keras dari pemain SMAN 1 Purworejo jadi faktor utama mereka melaju ke fantastic four.
Meski tampil apik di musim lalu, coach Andi masih memberikan beberapa catatan demi memperkuat timnya di musim ini. Terlebih soal pertahanan yang belum konsisten.
"Untuk tim putri, saya perlu berbenah di defense. Karna ketika di fantastic four kami selalu kacau di transisi defense. Dan beberapa pemain juga sering melakukan foul," ujar coach Andi.
Namun persiapan putri SMAN 1 Purworejo mengalami beberapa kendala. Mulai dari jadwal ujian sekolah hingga merebaknya pandemik covid-19. Hal itu membuat coach Andi coba memutar otaknya untuk bisa mempersiapkan timnya semaksimal mungkin.
"Januari dan Febuari kami masih sibuk dengan beberapa kompetisi lokal. Setelah itu kami belum bisa mempersiapkan banyak hal. Terkait musibah yang sekarang terjadi," lanjutnya.
Selama berada di rumah masing-masing, coach Andi masih memperhatikan kondisi para pemainnya. Meski tak ada materi khusus, ia tetap menghimbau agar mereka bisa menjaga kesehatannya.
"Selama ada pandemik ini, saya terus menjalin komunikasi melalui grup. Kami cuma saling mengingatkan agar terus menjaga kebugaran kondisi tubuh. Mungkin kalau kondisi sudah memungkinkan, baru kami mulai menjalankan program latihan," sahutnya.
Pada musim 2020 ini, coach Andi tak memasang target muluk. Ia hanya ingin timnya bisa menyamai catatan prestasi musim lalu. Terlebih ia ingin memperlihatkan kekuatan basket dari kota Purworejo.
"Target tahun ini adalah anak-anak harus bisa sampai ke fantastic four. Syukur bisa melebihi. Yang terpenting kami ingin memberi kejutan bahwa Purworejo juga punya kekuatan pada tim basket," tutup pelatih berusia 27 tahun itu.(*)
