ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Bagi Uray Riski, tim basket SMAN 2 Pontianak mengajarkan banyak hal selain basket. Salah satunya adalah kerja keras yang tidak akan pernah menghianati hasil.

Forward berusia 17 tahun yang baru saja lulus ini lantas bercerita bahwa sebelum timnya bisa lolos hingga babak semifinal, ada latihan keras dan komitmen yang ia dan timnya lakukan.

"Hampir setiap hari kita latihan. Bahkan ada sesi latihan pagi dan sore. Capek sih emang tapi karena kita punya tekad, capeknya nggak terlalu terasa," ungkap Riski.

Dalam setiap latihannya, coach Gagasan Pribadi Manik tak hanya memberikan latihan fisik dan fundamental. Latihan pattern dan roleplay di lapangan juga menjadi salah satu jenis latihan yang selalu disematkan agar anak asuhnya lebih siap bermain di lapangan.

Salah satu latihan paling berat yang ia ingat adalah memutari lapangan sekolah. Dalam sesi latihan tersebut, coach Gagas akan menginsturksikan anak asuhnya untuk jogging memutari lapangan. 

"Nah, kalau belum diinstruksikan buat berhenti ya kita nggak berhenti. yang jelas selalu belasan kali. Apalagi keliling lapangannya lebih besar dari lapangan basket. Bahkan kadang sampai ada yang muntah-muntah," ujarnya.

Semua latihan berat itu seolah terbayar saat mereka berlaga di Honda DBL 2019. Permainan gemilang skuad SMAN 2 Pontianak berhasil mengantarkan timnya melangkah hingga babak semifinal.

Meski terjegal oleh SMA Santu Petrus Pontianak, Riski mengaku bangga terharap teman-temannya. Apalagi mereka sempat membuat peraih gelar champion terbanyak seri Kalimantan Barat ini kewalahan.

Ia lantas berpesan ke adik kelasnya untuk tetap menjaga semangat meski dalam kondisi pandemi.  "Jenuh sama basket itu wajar tapi jangan dijadikan alasan buat berhenti latihan. Semakin semangat latihan pasti akan semakin dekat dengan target yang diinginkan," tutupnya.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY