ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Nelson Handoko (tiga dari kanan) sewaktu bertanding. (source: dok pribadi)

Belum sempat merasakan kerasnya persaingan di Honda DBL tidak membuat Nelson Handoko kecewa. Ia tetap mengembangan skill basketnya sendiri. Hingga akhirnya DBL Indonesia menyelenggakaran DBL Play Skills Competition tahun ini.

Kompetitisi virtual ini bak sebuah miracle baginya. Sebab dengan adanya DBL Play Skills Competition ia bisa berkesempatan menunjukkan skill hasil latihannya, guna bersaing dengan para student athlete se-nusantara. "Aku langsung daftar pas awal registasi mulai dibuka,” sahutnya.

Selama ini Nelson kerap berlatih sendiri untuk meningkatkan skill basketnya. Ia juga menyempatkan waktu untuk berlatih di gym untuk menambah kekuatan fisiknya.

"Sekolahku ada di daerah dan tim basketnya kurang aktif. Jadi aku berlatih sendiri, kadang sama teman di gym. Sorenya langsung lanjut di lapangan basket punya Perbasi," ucapnya.

Sekolah Nelson, SMAN 1 Tembilahan Hulu sebenarnya masuk ke dalam wilayah Honda DBL seri Riau. Tapi jarak tempuh sekolahnya yang berada di Kabupaten Indragiri Hilir cukup jauh jika harus ke Kota Pekanbaru.

Kalaupun harus mengikuti Honda DBL, ia dan tim mesti menempuh perjalanan darat sejauh 289 kilometer atau kurang lebih sekitar 6 jam 43 menit menurut perhitungan peta digital.

Nelson Handoko (source: dok pribadi)

Karena itu, ia lebih memilih untuk mengikuti kompetisi di daerahnya Kabupaten Indragiri Hilir. "Kalau tanding aku bawa nama daerahku. Kadang ikut turnamen di swasta juga," tandas siswa kelas XII tersebut.

Selama ini ia terus menantikan kesempatan berlaga di kompetisi DBL. Dan selalu update informasi melalui DBL Play dan Instagram @dblindonesiaofficial. Ia mengaku sudah jatuh hati dengan basket.

"Senang banget rasanya bisa berkompetisi di DBL. Berharga banget apalagi ini tahun terakhirku di SMA," tuturnya.

Pemain 17 tahun itu berjanji akan all out di setiap challenge di DBL Play Skills Competition. Ia percaya diri dengan skill yang ia punya. Menjadi DBL Play Elites Players merupakan harga mati baginya. "Semua challenge sulit. Tapi harapanku bisa menyelesaikan dengan baik," imbuhnya.

Jika dirinya berhasil menembus Top 10 putra, itu merupakan keberhasilan dari kerja kerasnya selama ini. Di samping hasil itu juga bisa hadiah buat orang tua Nelson. "Aku ingin menang dan buat bangga orang tuaku," tutupnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY