Salah satu penggawa SMA Kolese Kanisius Jakarta, Albert Fo mengaku kurang puas dengan hasil DBL Play Skills Competition pekan pertama. Sebab, saat ini ia belum berhasil menembus posisi 5 besar nasional. Sementara di West Conference sendiri ia menduduki posisi kelima.
Padahal Albert cukup percaya diri bisa melibas semua challenge. Dirinya menyayangkan, ada satu challenge yang belum dapat nilai maksimal. Yaitu pada daily challenge slide defense. Di tantangan tersebut ia gagal menuai poin alias nihil. Albert menyadari hal itu lantaran dirinya terlalu gegabah saat mengerjakannya.
"Sempat kecolongan di slide defense kemarin. Soalnya udah capek banget sama pengin buru-buru," akunya. Student athlete berusia 16 tahun itu sendiri nggak menyangka walaupun kompetisi ini berlangsung secara virtual, tapi ternyata sangat menguras tenaganya. "Nggak ngira bakal kerasa lelah gini. Lumayan nguras fisik dan harus retake beberapa kali," timpalnya.
Sebenarnya, Albert punya strategi sendiri untuk menyelesaikan challenge di DBL Play Skills Competition. Dirinya, membagi dua hari saat weekend buat mengerjakan tantangan baik daily maupun weekly challenge. "Soalnya jadwal sekolah lumayan padat. Jadi kalau bisa DBL Play Skills Competition ini aku selesaikan Sabtu dan Minggu," ujarnya.
Dari total 8 challenge (4 daily dan 4 weekly) hingga saat ini menurutnya tantangan Figure 8 Scissor Step jadi yang tersulit baginya. "Karena ada target besar juga di challenge itu," imbuhnya. Dan sejauh ini baginya Wall Stance Defense jadi challenge yang mudah untuknya.
Meski challenge yang diberikan memiliki kesulitan yang beragam, ia sangat menikmati persaingan di DBL Play Skills Competition. Semua aturan dan tutorial sangat jelas. Bahkan ia merasa terbantu dengan adanya tips dari artikel di DBL.id. "Ada beberapa juga kan tuh tips ngelakuin challenge jadi jelas banget cara ngerjainnya,” cetusnya.(*)
