Harapan Tim Nasional (Timnas) Basket Putra Indonesia untuk melangkah ke babak knockout FIBA U16 Asia Cup 2025 Mongolia harus pupus.
Hasil itu dipastikan usai menelan kekalahan atas Taipei di laga terakhir fase grup dengan skor akhir 107-102, Selasa, 2 September 2025.
Sejatinya, Indonesia masih punya kesempatan untuk bisa memperebutkan kursi ke babak Knockout. Dengan catatan, mereka harus menang 11 poin atau lebih atas Taipei.
Sejak awal pertandingan, anak asuh Parna Abrizalt Hasiholan tampil penuh ambisi. Target menang dengan margin besar membuat mereka terus menekan.
Keunggulan bahkan sempat berpindah tangan sebanyak empat kali. Meski demikian, Taipei yang digadang-gadang sebagai salah satu tim unggulan di Grup B berhasil memberi perlawanan sengit.
Kuarter pertama menjadi bukti kerja keras Indonesia. Sempat tertinggal cukup jauh, mereka menutup 10 menit awal hanya dengan margin tiga angka saja (26-23).
Sayangnya, momentum itu belum cukup. Di kuarter kedua, Indonesia kembali tertinggal dan harus puas menutup paruh pertama 60-55.
Baca Juga: Perlawanan Ketat Sampai Akhir, Indonesia Kembali Takluk dari Filipina
Selepas jeda turun minum, tensi di lapangan kian meningkat. Layup Bryan Gilbert di pertengahan kuarter ketiga, semppat membuat skor imbang 62-62. Bahkan Indonesia sempat berbalik unggul, sebelum akhirnya menutup kuarter ketiga dengan skor sama kuat 74-74.
Namun, di kuarter penentuan, Taipei lebih konsisten menjaga tempo permainan. Indonesia justru sempat tertinggal 11 angka saat waktu tersisa kurang dari tiga menit (93-104).
Meski begitu, Indonesia pantang menyerah. Mereka terus memangkas jarak hingga tinggal tiga poin di sisa 13 detik (105-102).
Sayang, alih-alih menyamakan kedudukan, Indonesia justru melakukan pelanggaran yang memberi Taipei dua tembakan gratis. Momentum pun hilang, dan laga berakhir dengan skor 107-102.
Baca Juga: Skuad Putra Indonesia Siap Tempur di FIBA U16 Asia Cup 2025 Mongolia
Kekalahan ini melengkapi catatan pahit Indonesia di fase grup. Tiga laga yang dijalani, seluruhnya berujung kekalahan, yakni melawan Selandia Baru, Filipina, dan Taipei.
Tanpa kemenangan, Indonesia harus rela menutup perjalanan di dasar klasemen Grup B. Sesuai regulasi, hanya pemuncak klasemen yang otomatis lolos, sementara peringkat dua dan tiga beradu lagi untuk tiket tersisa.
Meski gagal melaju, penampilan beberapa pemain layak diapresiasi. Benjamin Piet Hernusi tampil gemilang dengan torehan 22 poin, meski sempat mengalami cedera di laga sebelumnya.
Potret Benjamin Piet Hernusi saat berusaha mencetak angka atas Taipei, pada 2 September 2025 (sumber: website FIBA)
Steven Sebastian mencatatkan dobel-dobel 18 poin dan 12 rebound. Sementara Gede Dio Arghya Naranatha (14 poin) dan Bryan Gilbert (11 poin) juga ikut menyumbang dua digit angka.
Perjuangan Timnas U16 memang harus terhenti lebih cepat. Namun, performa mereka yang mampu mengimbangi salah satu unggulan Asia memberikan catatan positif untuk masa depan basket muda Indonesia.
Nantikan update terbaru FIBA U16 Asia Cup 2025 Mongolia pada laman dbl.id. Seluruh pertandingan akan diselenggarakan melalui kanal YouTube FIBA Basketball. (*)