Sekarang, kamu tak perlu terbang jauh-jauh untuk menyaksikan Miss Universe. Sebab, ajang kecantikan satu ini sudah bisa dinikmati di Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North!
Yap, kamu nggak salah baca. Freedom Squad (tim dance SMAN 1 Gresik) sengaja membawakan Miss Universe sebagai konsep utama musim ini. Bukan tanpa alasan, ide tersebut datang karena dianggap selaras dengan tema besar “Shine Like a Star”.
“Miss Universe tuh bersinarnya kan di internasional. Kita juga pingin bersinar seinternasional itu. Sebelumnya, kita mau konsep lain, cuma setelah tahu temanya “Shine Like a Star”, kita berubah konsepnya,” tutur Alexandria Nadya Az Zahra, kapten Freedom Squad.
Jika kebanyakan tim harus berhadapan dengan persiapan yang mepet, situasi ini tidak menghampiri Freedom Squad. Tak main-main, Alexandria beserta teman-temannya bahkan menghabiskan waktu hingga delapan bulan lamanya.
Sebagai kapten, ia begitu bersyukur dapat melewati serangkaian sesi latihan tanpa hambatan berarti. Terlebih, dukungan dari orang tua maupun pihak sekolah juga berperan besar dalam perjalanan mereka menghadapi Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North.
“Orang tua saya tuh tadi tiba-tiba dateng buat ngevideoin sama support, kalo orang tua lain emang udah janjian gitu. Satu keluarga dateng,” cerita Alexandria.
“Alhamdulillah, kita juga di-support sekolah, diberikan transportasi untuk ke sini, terus kita juga disediain tempat makeup dan lain sebagainya, padahal sekolah lagi libur juga, kan” imbuhnya.
Baca Juga: LDC Terinspirasi Boyband Seventeen, IDC Bawa Budaya Timur lewat Tabola Bale
Penampilan Mapradale (tim dance SMA Petra 2 Surabaya) di Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North
Keberuntungan serupa juga dirasakan oleh Mapradale, tim dance SMA Petra 2 Surabaya. Dukungan yang datang tidak hanya dari para guru atau orang tua, melainkan juga dari teman-teman dekat mereka.
”Kita juga dibantu teman-teman yang dari luar tim kita. Jadi, kita emang ngajak mereka buat bantu kita makeup sama properti. Selama ini, kita selalu diizinin sama sekolah, apalagi ini event besar. Jadi, pasti sekolah juga mau mendukung dengan kasih ruangan latihan dan dana,” beber Chelsea Valencia Wijaya, kapten Mapradale.
Cewek yang biasa disapa Chelsea ini tak menampik kalau dukungan deras menjadi salah satu sumber semangat timnya untuk menyambut kompetisi ini. Terlebih, Mapradale hanya memiliki satu bulan untuk merampungkan proses persiapan.
Waktu yang tergolong singkat ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Chelsea dan rekan-rekannya. Terbukti, mereka sukses tampil memukau dengan mengusung konsep yang terbilang unik!
”Konsep kita tuh tentang left brain dan right brain, tapi kita kombinasiin sama AI. Jadi, ada satu orang yang punya otak kanan dengan cenderung artsy dan otak kiri buat yang lebih logic. Dia bingung karena dua-duanya dominan. Akhirnya, dia memanfaatkan AI,” tutur Chelsea.
Kalau berbicara soal impian, Freedom Squad dan Mapradale membidik target yang berbeda, nih! Bagi Freedom Squad, hal terpenting adalah bisa menyuguhkan aksi terbaik selama di panggung. Sementara, Mapradale diliputi ambisi untuk meraih posisi Best Three.
Apa pun hasilnya nanti, good. Job Freedom Squad dan Mapradale karena sudah mengerahkan performa maksimal!
Baca Juga: Aksi G.O Squad Dibalut Kostum DIY, SDOB Perankan Karakter Queen’s Gambit
DBL Dance Competition diselenggarakan di 31 kota dan 22 provinsi. Azarine menjadi titel partner DBL Dance Competition 2025-2026. Azarine merupakan brand skincare favorit anak muda.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa