ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Anak-anak SMAN 15 Surabaya yang mengawal perjalanan Honda DBL East Java Series 2014-North Region mungkin tak akan lupa dengan momen yang terjadi 1 Mei 2014. Saat itu tim putri Libels, sebutan SMAN 15 Surabaya harus menghadapi laga super big match lawan SMAN 9 Surabaya.

Laga itu sendiri termasuk do or die. Sangat menentukan perjalanan kedua tim yang melakoni babak penyisihan awal. Di laga yang disaksikan sekitar 1.500 pasang mata itu, Libels berhasil menang tipis 12-11. Kemenangan Libels itu sekaligus mengantarkan timnya lolos ke babak utama dengan catatan sapu bersih tiga pertandingan.

Begitu bola tip-off dilepaskan, Libels mendominasi ball possession. Tembakan terarah Audi Amalia, guard Libels, dalam kesempatan free throw di awal kuarter pertama membawa keunggulan pertama Libels atas Songo.

Di luar lapangan, suporter kedua kubu bagai pemain keenam bagi tim. Songomania yang tak pernah absen dalam laga SMAN 9 Surabaya datang memenuhi tribun barat. Kreativitas dan kekompakan koreo yang mereka tampilkan seolah membakar atmosfer pertandingan. Battle di tribun makin seru saat suara Gambes, sebutan suporter Libels, juga menggema dari tribun sisi timur.

Suasana menjadi histeris karena pada 40 detik terakhir pertandingan secara menakjubkan Songo dapat menyamakan kedudukan di angka 10-10 berkat poin yang disarangkan Fadhilah Faridah. Kala itu hampir dipastikan pertandingan dilanjutkan dengan overtime.

Ketegangan memuncak saat Diastuti Annisa, guard Libels, dilanggar di keyhole lawan. Libels pun mendapatkan kesempatan free-throw. Dua lemparan bebas sukses melesak ke jaring Songo, mengubah kedudukan menjadi 12-10. DBL Arena pun bergemuruh.

Saat laga tersisa dua detik, tampak tak ada harapan untuk srikandi Songo. Namun, tepat saat buzzer kuarter keempat berbunyi, Syahira Dipdha, forward Libels melakukan foul. Team foul untuk Libels, hadiah free-throw untuk Songo. Seisi DBL Arena menahan napas saat tembakan bebas dilepaskan. Satu tembakan gagal. Suasana bench dan tribun Libels pun bergemuruh.

"Kuarter pertama sampai ketiga, permainan tim masih stabil. Tapi, di kuarter akhir yang saya khawatirkan terjadi. Saya udah ngira fisik pemain bakal keteteran. Makanya, banyak turnover dan foul yang jadi peluang free-throw bagi lawan. Kami semua udah deg-degan," jelas Endru Hudarwanto, pelatih Libels saat itu. Sebagai informasi, saat ini coach Endru melatih tim SMAN 13 Surabaya,

Kekalahan itu membuat srikandi Songo harus menunda keinginan mengulang kejayaan di babak utama. Meskipun kalah lewat drama yang menegangkan, namun para Songomania tetap sportif. "Kami percaya tim udah melakukan yang terbaik. Kalah menang itu udah biasa. Songomania tetap setia," papar Ayin Dwi Narawangsa, koordinator Songomania saat itu.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY