ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Penuh perjuangan. Kisah Mutia, campers asal SMAN 1 Langsa, untuk meraih mimpinya melantun di Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Aceh Series penuh dengan lika-liku.

Musim ini, srikandi SMAN 1 Langsa kembali melantun di DBL Aceh. Terakhir kali mereka tampil pada musim 2019. Terhitung sudah dua musim teman-teman Smansa Langsa vakum. Selama itu pula Mutia harus bersabar sembari menjaga nyala mimpinya tidak redup.

Baca juga: Erinindita Prias Kasih Pesan Buat Campers 2024: Harus Pintar dan Cepat Adaptasi!

Hingga pada akhirnya mimpinya terwujud musim ini. Laga demi laga berhasil dilewati dengan penuh susah payah. Perlahan namun pasti Mutia dan kolega tampil di partai final dan menjadi juara di DBL Aceh.

Keteguhannya dalam menjaga mimpi terbayar lunas. Dia juga terpilih masuk dalam Kopi Good Day First Team seri Aceh yang nanti bakal berangkat menuju Kopi Good Day DBL Camp. “DBL ini event besar. Banyak kasih pelajaran juga pengalaman yang berharga buat aku sama tim. Apalagi di kota Langsa jarang ada event basket,” ujarnya.

Baca juga: Best Friend Goals! Tiga Serangkai Methodist 2 Kompak Targetkan Top 24 Campers

Terhitung, Mutia dan kolega membutuhkan waktu delapan jam hanya untuk bisa melantun di DBL Aceh. Andai mereka tidak bisa melaju lebih jauh, perjalanan delapan jam tersebut menjadi 16 jam.

Kepada kami, Mutia juga berbagi cerita perihal jalan terjal yang harus ia lewati. Perihal mengukur kemampuan dan ketangkasannya, Mutia perlu waktu tiga jam untuk menggelar latih tanding dengan sekolah lain. “Untuk peningkatan gim, kadang ikut tim sekolah sama klub sparing dengan tim basket di Kabupaten terdekat. Itu kira-kira jaraknya dua sampai tiga jam,” ungkapnya.

Baca juga: Lawan DBL All Star 2023 di Chicago Bersinar di March Madness

Selain itu, lapangan yang menjadi saksi bisu perjalanan spiritualnya di dunia basket juga kerap kali tidak bersahabat. Licin, debu, dan rusak menjadi teman latihannya mengasah kemampuan. “Selain kendala jarak, fasilitas juga, Kak. Karena lapangan juga kadang Mutia pindah-pindah latihannya. Ada yang lapangannya sudah rusak, berdebu, terus licin,” terangnya.

Penuh dengan batu sandungan dalam merawat mimpinya, Mutia berhasil menjaga agar tidak redup. Benar-benar ia jaga. “Sebenarnya sedih. Apalagi kalau buat sparing aja harus sampai keluar kota. Tapi, itu yang jadi motivasi buat benar-benar memanfaatkan kesempatan yang ada,” terangnya.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 menjadi jembatan mimpinya. Pembuka jalannya untuk menjaga mimpi tetap hidup. Sekaligus kesempatan bagi Mutia untuk melakukan perubahan besar. 

Baca juga: Jose Renaldi Anes Bicara Soal Menghadapi Ejekan Lawan dan Menguatkan Mental

Dari kisah Mutia kita belajar banyak hal. Hal untuk menjaga mimpinya dan pantang menyerah. Keteguhannya barangkali patut dicontoh. Kisah Mutia juga menjadi teguran bagi federasi terkait. Bahwa potensi-potensi besar itu justru datang dari daerah-daerah yang barangkali jarang atau bahkan belum tersentuh sama sekali.

Semoga semangat Mutia bisa menular ke teman-teman! Untuk tetap berlatih dan memberikan kemampuan maksimal kala mendapat kesempatan. Terus melaju, Mutia!

Baca juga:

DBL Aceh masuk dalam rangkaian panjang Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 digelar di 30 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 juga menampilkan Pond's Men 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

Foto: Dokumentasi pribadi Mutia

Statistik pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY